Minggu, 04 Maret 2012

KONSEP PENDIDIKAN: PERGURUAN ADZKIA Versus PERGURUAN AR RISALAH

KONSEP PENDIDIKAN:
PERGURUAN ADZKIA Versus PERGURUAN AR RISALAH
Oleh: ZAIJONI, AMRISAL, SYAFRIAL dan DARMAWAN

A.      Pendahuluan
Setiap orang tua menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan yang baik dan bermutu, sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan anak-anaknya, serta tuntutan kebutuhan lokal dan global. Pendidikan tersebut bisa dilakukan dalam keluarga, di masyarakat dan bisa juga melalui pendidikan di sekolah, baik sekolah negeri atau swasta.
Orang tua yang memilih untuk menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah negeri, maka anak tersebut mengikuti pendidikan di sekolah dengan tatacara pengelolaan dan kurikulum diatur sedemikian rupa berdasarkan Undang-undang sistem pendidikan nasional dan wajib mengikuti aturan tersebut, walaupun otonomi pendidikan tetap diberikan kepada sekolah tersebut. Sedangkan di sekolah swasta dalam pengelolaan dan kurikulum yang dipakai di samping memakai aturan yang diatur oleh pemerintah, sekolah swasta juga melakukan kebijakan sendiri dan pemakaian kurikulum berdasarkan visi, misi dan tujuan pendidikan sekolah tersebut. Sedangkan pemerintah hanya sebagai pengawas terhadap operasional sekolah tanpa bisa ikut campur begitu mendalam terhadap kebijakan sekolah.
Sekarang, menyekolahkan anak di tempat yang bermutu sekaligus sarat nilai-nilai keislaman (Islam Terpadu/IT) sudah menjadi tren dan impian bagi sebagian besar orang tua, para orang tua terpengaruh oleh tawaran lembaga pendidikan Islam Terpadu yang menawarkan berbagai macam kelebihan baik kurikuler, ekstrakurikuler dan fasilitas yang sangat lengkap, peluang kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga orang tua dengan segala upaya termasuk menyiapkan dana yang cukup besar memilih sekolah yang menjadi impian mereka. Tetapi banyak juga orang tua yang hanya punya mimpi, terutama orang tua berlatar belakang ekonomi lemah, karena sekolah-sekolah Islam yang dianggap bermutu tersebut menganggarkan biaya yang tak terjangkau oleh mereka.
Pada tulisan ini penulis akan memaparkan dua bentuk lembaga pendidikan Islam yang dianggap berkualitas di Sumatera Barat yaitu Perguruan Adzkia dan Perguruan Ar Risalah. Hal yang akan menjadi pembahasan bagi penulis yaitu: sejarah, kurikulum, pembiayaan dan tata kelola kelembagaan khususnya tingkat SLTP. Hal ini menjadi pilihan bagi penulis karena tingkat pendidikan SLTP masih tergolong pendidikan dasar dan sesuai dengan kebijakan pemerintah yaitu wajib belajar 9 tahun.

B.       Pembahasan
1.        Sejarah Berdiri
a)        Perguruan Adzkia
Berdirinya SMP Islam Terpadu (SMP IT) Adzkia berawal dari keinginan orang tua SD IT Adzkia untuk menjaga kesinambungan pendidikan terpadu bagi anak-anak mereka. Yayasan Pendidikan Islam Adzkia pun mencoba dengan segala kemampuan, didorong oleh keinginan terwujudnya sebuah sekolah menengah yang menerapkan nilai-nilai Islam. Maka, pada tahun 2002 dibuka pendaftaran untuk siswa perdana sebanyak 33 siswa. Kepala sekolah yang ditunjuk Drs. Ridwan Ya’qub dengan tenaga pengajar 15 orang pun mulai bergerak. Para ustadz ini berasal dari berbagai perguruan tinggi mulai dari ITB, UI, Unand, IAIN, UNP, hingga UNJ. Target SMP IT yaitu melahirkan generasi muda Islam yang cerdas, kreatif, dalam ridho Allah.[1]
Sejarah berdiri perguruan Adzkia tidak terlepas dari bimbingan belajar (Bimbel) Adzkia tahun 1987 yang berpusat di Lolong Padang yang didirikan oleh Prof. Dr. Irwan Prayitno, bersama-sama dengan Drs. Faisal, Dr. Syukri Arief, M. Eng, dan Mahyeldi Ansharullah, SP. Bimbel tersebut kemudian dipindahkan ke PGAI dan selanjutnya pindah lagi ke Jalan Damar Padang di tahun 1993.[2]
Pendirian TK Adzkia pertama berlangsung tahun 1993 di daerah Purus, kemudian dibuka cabang di Padang Baru dan PGTK pun didirikan di kawasan Purus. Kemudian SD Adzkia pun didirikan tahun 1996 di Taratak Paneh Padang. Setelah lulusan pertama SD Adzkia tahun 2001, maka didirikanlah SMP IT Adzkia di Taratak Paneh tahun 2002. Maka lulusan pertamanya pun sudah lahir dan berprestasi memuaskan. Seluruh sekolah Adzkia ini berada di bawah naungan anggota Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia. Sampai sekarang perguruan Adzkia telah mengelola semua jenjang pendidikan mulai dari PAUD, TK, SMP, SMK dan Perguruan Tinggi.[3]
Berdasarkan paparan Hendrizal (Kaprodi PGSD); Sejak tahun 1994 Yayasan Adzkia Sumatera Barat telah mengelola Perguruan Tinggi yaitu Akademi Pendidikan Islam Adzkia (AKIA) dengan dua program studi yaitu D.II PGRA dan D.II PGMI. Pada tahun 2003 Akademi Pendidikan Islam Adzkia berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiayah Adzkia (STIT Adzkia). Pada tahun 2009 Yayasan Adzkia Sumatera Barat mengelola Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan dua program studi yaitu; Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG PAUD), dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).[4]
b)        Perguruan Ar Risalah
Berbeda dengan perguruan Adzkia, perguruan Ar Risalah muncul dari kepedulian sekelompok pelajar Sumatera Barat yang belajar di LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta.
Sejak keberangkatan sekelompok pelajar dari Sumatera Barat pada tahun 1990-an ke Jakarta untuk menuntut ilmu di LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab), sudah mulai muncul gagasan bahwa suatu saat nanti, penting didirikan sebuah lembaga pendidikan agama berkualitas tinggi di Ranah Minang. Hal ini disebabkan sekelompok pelajar tadi melihat langsung di lembaga mereka belajar di Jakarta perkembangan dunia pendidikan agama Islam yang sudah semakin maju jauh meninggalkan lembaga-lembaga pendidikan serupa di Sumatera Barat. Padahal Sumatera Barat adalah pusat pendidikan agama Islam di Indonesia tempo dulu.[5]
Ide atau gagasan besar ini tetap saja masih tertanam dalam hati para pelajar tadi bahkan berlanjut menjadi berupa kegiatan-kegiatan dakwah dan pendidikan berkala saat para pelajar pulang liburan ke Sumatera Barat. Dan bahkan saat sebahagian pelajar tadi melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah sementara komunikasi seputar gagasan besar tadi masih tetap berlanjut.[6]
Akhirnya setelah belasan tahun hanya dalam bentuk gagasan, para pelajar tadi yang sudah memiliki pengalaman beragam sepakat mendirikan sebuah yayasan Islam dengan konsep pengembangan berbasis wakaf ummat islam. Dan karena memang bidang pendidikan adalah bidang pengabdian sangat strategis bagi masa depan ummat, disepakatilah untuk memulai kegiatan Yayasan pada bidang ini. Maka pada hari Selasa tanggal 24 Juni 2003 di Solok Sumatera Barat berdirilah sebuah yayasan dengan nama Yayasan Waqaf Ar Risalah terdaftar secara resmi pada pegawai notaris Helmi Darlis No 28 tanggal 24/6/2003. Dan Program pertama adalah mendirikan Perguruan Islam Ar Risalah yang beralamat di Air Dingin, RT 01 RW IX Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah, Padang Provinsi Sumatera Barat. Sampai saat ini perguruan Islam Ar Risalah telah melaksanakan pendidikan mulai tingkat SLTP (SMP) dan SLTA (MA).[7]

2.        Kurikulum
Perguruan Adzkia dan Ar Risalah sebagai lembaga pendidikan, sama halnya dengan lembaga pendidikan lainnya dalam pengelolaan pendidikan, dalam pelaksanaan tentu juga memiliki kurikulum sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi.
Sebelum lebih jauh kita melihat kurikulum, penulis akan memaparkan Visi dan Misi kedua perguruan ini, karena visi sekolah adalah cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan, yang menggambarkan dan memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan untuk kepentingan pada mendatang. Sedangkan misi sekolah adalah arah untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, menjadi dasar program pokok sekolah dengan penekanan pada kualitas layanan pada peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan.
Berikut ini kita melihat visi dan misi kedua lembaga ini:
a)        Perguruan Adzkia
Perguruan Adzkia di tingkat SLTP memiliki visi ” Menjadi sekolah unggul berakhlak islami untuk membentuk generasi masa depan yang inovatif”,[8] dengan motto yaitu ”Mandiri, cerdas, kreatif dalam ridho Allah”.[9] Sedangkan misinya yakni:
1)        Membentuk generasi Robbani yang berakhlak mulia, cerdas dan terampil.
2)        Mengembangkan dan mengoptimalisasi  potensi SDM pendidikan.
3)        Menjalin kerjasama yang harmonis antara sekolah, masyarakat dan lembaga formal terkait.
4)        Menyebarluaskan konsep dan model operasional pendidikan Islam melalui jalinan silaturrahim dan komunikasi.
5)        Membangun dan mewujudkan strategi dan pembelajaran yang Menyenangkan, Efektif dan Islami (MEI).
6)        Mengupayakan terciptanya ”masyarakat belajar”.[10]
Berdasarkan visi dan misi tersebut di atas terlihat bahwa lembaga ini mempunyai orientasi religius. Namun kalau dilihat pada tata aturan penyusunan visi, ditemukan kesalahan dalam penyusunan kata-kata, yaitu ditemukan kata kerja dalam penyusunannya yakni: membentuk generasi masa depan yang inovatif. Padahal seharusnya dalam visi hanya menunjukkan hasil yang diharapkan, tidak ada lagi kata kerja. Selanjutnya dalam misi ditemukan item yang membingungkan dan menurut penulis sulit untuk dikembangkan dalam tujuan sekolah dan tujuan pembelajaran, yaitu misi nomor 4 yaitu: Menyebarluaskan konsep dan operasional pendidikan Islam melalui jalinan silaturrahim dan komunikasi.
Maka seharusnya dalam menyusun visi dan misi sekolah harus disusun oleh tim khusus/TPK dan harus dianalisis dan direvisi setiap tahun.
b)        Perguruan Ar Risalah
Visi SMP Ar Risalah yakni: ”Berkualitas dan profesional dalam membangun generasi penuh berkah”,[11] dengan bercirikan: ”Berakhlak lurus, beribadah secara benar, berahklak mulia, berbadan sehat, berwawasan luas, terampil, mandiri, dan bermanfaat”.[12] Misi pendidikan Ar Risalah yakni:
1)        Menyelenggarakan pendidikan dengan SDM yang capable di bidangnya.
2)        Menyelenggarakan pembelajaran yang islami, modern, dinamis, disiplin serta memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
3)        Memberikan pelayanan yang tepat dan memuaskan dalam setiap penyelenggaraan pendidikan.
4)        Melahirkan kader ulama yang cendikiawan dan ilmuwan yang berakhlak mulia dalam mewujudkan islam rahmatan lil ‘alamin.[13]
Berdasarkan visi dan misi lembaga ini kalau dibandingkan dengan visi dan misi SMP IT Adzkia terlihat bahwa visi dan misi SMP Ar Risalah lebih berorientasi agamis dibanding SMP IT Adzkia. Seperti yang disampaikan oleh Budi Santoso (praktisi pendidikan tinggal di Pasaman) mengatakan bahwa SMP Ar Risalah merupakan lembaga pendidikan umum yang bercirikan pesantren.[14] Karena itu sesuai dengan visi yang dijabarkan dalam misi pendidikan lebih mengarah kepada spiritual.
Kurikulum (Permendiknas nomor 22, 23 tahun 2006). Dalam acuan operasional penyusunan KTSP dinyatakan bahwa kurikulum harus dikembangkan untuk peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
·           Perguruan Adzkia
Kurikulum yang diterapkan di SMP IT Adzkia merupakan kurikulum yang memadukan kurikulum nasional berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar isi dan Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dengan kurikulum Sekolah Islam Terpadu (KSIT).[15]
Kurikulum khusus yaitu:
1.        Kurikulum Al Qur’an dan Diniyah, terdiri dari : pembelajaran Al Qur’an, bimbingan shalat, pendidikan agama Islam, mentoring dan bahasa Arab.
2.        Kurikulum pengembangan diri, terdiri dari : bela diri, panduan SIT, jurnalistik, keterampilan komunikasi dan klub olah raga.[16]
Prinsip pembelajaran :
-            Belajar dari realitas kehidupan.
-            Pengembangan kemampuan sosial.
-            Belajar dengan melakukan (learning by doing).
-            Belajar aktif (active learning).
-            Pembelajaran lintas bidang studi.
-            Moving class.[17]
·           Perguruan Ar Risalah
Perguruan Islam Ar Risalah menggunakan kurikulum SMP dan MA nasional yang berafiliasi kepada Kementerian Pendidikan Nasional RI dan Kementerian Agama Rl. Untuk SMP menggunakan kurikulum berdasarkan Undang-undang Sisdiknas serta beberapa Permendiknas. Sedangkan untuk MA menggunakan kurikulum berdasarkan pedoman dari Kementerian Agama RI serta dipadukan dengan kurikulum khusus perguruan dengan mengacu pada kurikulum pendidikan setara di Timur Tengah.
Yang menarik di perguruan ini, menurut Emilia (staf Ar Rislah), bahwa dengan mengabungkan kurikulum MA yang diatur oleh Kemenag dangan kurikulum pendidikan setara di Timur Tengah, tamatan perguruan Ar Risalah banyak melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah terutama di Kairo Mesir. Lebih jauh Emilia mengatakan bahwa guru-guru yang mengajar di perguruan ini banyak tamatan dari Timur Tengah dan LIPIA Jakarta, sehingga materi dan model pembelajaran yang diterapkan bernuansa Timur tengah.[18]
Pada suatu kesempatan, bapak Sudirman (korwas pendidikan di Kota Pariaman) tentang keberadaan kurikulum Sekolah Islam Terpadu. Berdasarkan pengalaman beliau sebagai pengawas pendidikan, beliau mengatakan bahwa secara umum kurikulum Sekolah Islam Terpadu bersifat abu-abu dan tidak terdokumentasi seperti kurikulum pembelajaran yang termuat dalam Permendiknas nomor 22, 23 dan 24 tahun 2006. Kurikulum Islam Terpadu tidak lebih dari sekedar materi tambahan dan sekumpulan tatatertib satuan pendidikan.[19]
Kalau Perguruan Adzkia lebih berorientasi kurikulum Al Qur’an dan Diniyah, Sedangkan perguruan Ar Risalah lebih lebih berorientasi pada hafalan Al Qur’an, kemahiran berbahasa Arab dan Inggris, sehingga alumni perguruan Ar Risalah banyak yang melanjutkan pendidikannya ke Timur Tengah.

3.        Pembiayaan
Standar pembiayaan diatur dalam Permendiknas nomor 69 tahun 2009 meliputi; 1. Jenis pembiayaan, 2. Sumber pembiayaan, 3. Program pembiayaan.
Standar biaya operasi nonpersonalia untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional dan nonpersonalia selama 1 (satu) tahun untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. Permendiknas nomor 69 tahun 2009 telah mengatur sedemikian rupa; jenis pembiayaan, sumber pembiayaan dan program pembiayaan.
Namun ternyata perguruan Adzkia dan Ar Risalah menerapkan standar pembiayaan sendiri. Lembaga ini dengan konsep otonomi sekolah mengatur jenis pembiayaan, sumber pembiayaan dan program pembiayaan sendiri. Seperti kita lihat di Perguruan Adzkia, untuk tingkat SMP orang tua membayar Rp. 550.000 per bulan, ditambah dengan sumbangan-sumbanga lain seprti iuran pembangunan, konsumsi dan lain-lain. Perguruan Islam Ar Risalah untuk tingkat SMP orang tua membayar mulai dari Rp. 750 000 sampai dengan Rp. 1.000.000, tergantung hasil kesepakatan dengan orang tua, sehingga kedua lembaga ini dikenal sebagai sekolah Islam berbiaya mahal di Sumatera Barat.
Kebijakan otonomi daerah dan otonomi pendidikan membawa konsekuensi dalam bidang pendidikan. Pemerintah seolah-olah tidak punya kontrol langsung terhadap sekolah-sekolah swasta, walaupun pemerintah daerah masih memberi subsidi kepada sekolah, mulai dari sumber daya manusia (guru PNS yang diperbantukan) sampai pendanaan.
Mahalnya biaya pendidikan itulah yang mengurungkan niat ibu Widia (tinggal di Padang) memasukan anaknya ke lembaga pendidikan Islam ternama ini. ”Awalnya, saya berencana menyekolahkan di SD Adzkia. Tapi batal karena biayanya terlalu mahal,” sesal ibu Widia yang sehari-hari berjualan lontong di pasar Alai Padang . Ibu tiga anak ini mengaku kagum dengan kualitas pendidikan SD Adzkia Padang. Lembaga pendidikan Islam yang pada Maret 2011 lalu genap berusia 23 tahun, sekolah ini boleh dikatakan sekolah Islam terkemuka di Sumatera Barat.
Perlu juga menjadi pertanyaan, Mengapa sekolah negeri bisa murah? Menurut penulis, penyebabnya adalah subsidi yang berasal dari pemerintah cukup banyak. ”Tanah yang dipakai masih milik negara atau sumbangan masyarakat, bangunan fisik sekolah dibangun dari dana APBN dan APBD, gaji guru dimasukkan dalam anggaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah/Pusat, para siswa SD dan SMP pun diberikan dana BOS sehingga bebas dari iuran.
Menurut penulis, mahal atau murahnya biaya pendidikan terpulang kembali pada orangtua yang akan menyekolahkan anak-anaknya. Meski banyak orang tua yang mengeluhkan tingginya biaya sekolah di sekolah swasta, ada sebagian orangtua yang menganggap mahalnya biaya pendidikan ini wajar-wajar saja, karena mereka lebih berorientasi kepada mutu. Di antara orangtua ada berpendapat bahwa sekolah negeri melaksanakan proses pembelajaran hanya ”memenuhi standar” yang ditetapkan oleh pemerintah.
Di balik mahalnya biaya dan mungkin ”wah”nya fasilitas yang disediakan, ternyata sekolah ”plus” juga memiliki plus dan minus. Sederet kelemahan; berdasarkan pengamatan penulis sekolah yang menerapkan sistem full day alias belajar mulai jam 07.00-16.00, mengakibatkan kejenuhan dan anak kehilangan kesempatan untuk bermain. Ada juga tujuan orang tua menyekolahkan anak-anaknya di sana karena tidak memiliki waktu mendidik, karena kedua orang tuanya sibuk bekerja, sehingga sekolah menjadi ”tempat penitipan anak”. Ada orangtua yang menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah full day, demi menghindari pergaulan yang tidak baik di lingkungan rumah. Namun sayangnya, niat baik ini tidak didukung oleh kondisi rumah yang islami. Hal inilah menyebabkan para siswa hanya memahami bahwa kewajiban menjalankan perintah agama, salah satunya menutup aurat hanya di sekolah. Di luar sekolah para siswa terbiasa buka jilbab, dan tidak jarang juga ibu-ibu yang menjemput anaknya kesekolah tidak memakai jilbab, sehingga nuansa keislaman bagi anak-anak hanya di lingkungan sekolah.

4.        Tata kelola
Tata kelola atau standar pengelolaan pendidikan diatur dalam Permendiknas nomor 19 Tabun 2007. Dalam Permen tersebut dinyatakan bahwa setiap sekolah dalam pengelolaanya harus mempunyai rencana kerja yakni; (a). rencana kerja jangka pendek yang akan dilaksanakan dalam satu tahun, dan (b). rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai, serta perbaikan komponen pendukungnya.
Dari segi pengelolaan, antara sekolah di perguruan Adzkia berbeda dengan Ar Risalah. Perguruan Ar Risalah menerapkan sistem boarding school yang membutuhkan ibu dan bapak asuh, sedangkan Adzkia hanya menerapkan sistem full day yang hanya membutuhkan guru pembimbing. Dari segi struktur pimpinan sekolah mereka secara umum sama, yaitu sama-sama punya Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah dan pegawai administrasi.
Dalam hal pelaksanaan mulai dari Penerimaan Siswa Baru, khususnya untuk memasuki SMP, kedua perguruan ini menerapkan seleksi penerimaan siswa baru dengan melakukan berbagai tes, seperti matematika dasar, IPA, Al Qur’an, dan wawancara. Dalam proses pendidikan di sekolah, kedua perguruan ini menerapkan hal berbeda. Perguruan Ar Risalah dibawah pimpinan Ustadz Irsyad Safar, LC, M.Ed karena menerapkan siswa tinggal di asrama (boarding school), tata tertib yang harus dipatuhi siswa cukup banyak, sehingga membutuhkan kesabaran yang cukup tinggi, baik dari siswa dan juga bagi guru pembimbing mereka.
Berbeda dengan perguruan Adzkia, sekolah yang di bawah pimpinan Drs. Edi Warman ini karena menerapkan sistem full day (jam 07.15 sampai dengan 15.30), tata tertib yang harus dipatuhi siswa tidaklah begitu rumit dan berbelit.

C.      Penutup
Dari hasil pemaparan di atas, maka dapat dipahami perbedaan dan persamaan antara kedua perguruan tersebut, yaitu perguruan Adzkia dengan perguruan Ar Risalah. Secara kesimpulannya dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
PERGURUAN ADZKIA
PERGURUAN AR RISALAH
Sejarah Berdiri
Sejarah berdiri perguruan Adzkia tidak terlepas dari bimbingan belajar (Bimbel) Adzkia tahun 1987 yang berpusat di Lolong Padang yang didirikan oleh Prof. Dr. Irwan Prayitno, bersama-sama dengan Drs. Faisal, Dr. Syukri Arief, M. Eng, dan Mahyeldi Ansharullah, SP. Bimbel tersebut kemudian dipindahkan ke PGAI dan selanjutnya pindah lagi ke Jalan Damar Padang di tahun 1993. Pendirian TK Adzkia pertama berlangsung tahun 1993 di daerah Purus, kemudian dibuka cabang di Padang Baru dan PGTK pun didirikan di kawasan Purus. Kemudian SD Adzkia pun didirikan tahun 1996 di Taratak Paneh Padang. Setelah lulusan pertama SD Adzkia tahun 2001, maka didirikanlah SMP IT Adzkia di Taratak Paneh tahun 2002.
Sejarah Berdiri
Perguruan Ar Risalah muncul dari kepedulian sekelompok pelajar Sumatera Barat yang belajar di LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta. Maka pada hari Selasa tanggal 24 Juni 2003 di Solok Sumatera Barat berdirilah sebuah yayasan dengan nama Yayasan Waqaf Ar Risalah terdaftar secara resmi pada pegawai notaris Helmi Darlis No 28 tanggal 24/6/2003. Dan Program pertama adalah mendirikan Perguruan Islam Ar Risalah yang beralamat di Air Dingin, RT 01 RW IX Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah, Padang Provinsi Sumatera Barat. Sampai saat ini perguruan Islam Ar Risalah telah melaksanakan pendidikan mulai tingkat SLTP (SMP) dan SLTA (MA).
Kurikulum
·           Kurikulum yang diterapkan di SMP IT Adzkia merupakan kurikulum yang memadukan kurikulum nasional berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar isi dan Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dengan kurikulum Sekolah Islam Terpadu (KSIT)
·           Perguruan Adzkia lebih berorientasi kurikulum Al Qur’an dan Diniyah
Kurikulum
·           Perguruan Islam Ar Risalah menggunakan kurikulum SMP menggunakan kurikulum berdasarkan Undang-undang Sisdiknas serta beberapa Permendiknas serta dipadukan dengan kurikulum khusus perguruan dengan mengacu pada kurikulum pendidikan setara di Timur Tengah.
·           Ar Risalah lebih lebih berorientasi pada hafalan Al Qur’an, kemahiran berbahasa Arab dan Inggris.
Pembiayaan
Perguruan Adzkia menerapkan standar pembiayaan sendiri. Lembaga ini dengan konsep otonomi sekolah mengatur jenis pembiayaan, sumber pembiayaan dan program pembiayaan sendiri. Untuk tingkat SMP orang tua membayar Rp. 550.000 per bulan, ditambah dengan sumbangan-sumbangan lain seprti iuran pembangunan, konsumsi dan lain-lain.
Pembiayaan
Perguruan Ar Risalah menerapkan standar pembiayaan sendiri. Lembaga ini dengan konsep otonomi sekolah mengatur jenis pembiayaan, sumber pembiayaan dan program pembiayaan sendiri. Untuk tingkat SMP orang tua membayar mulai dari Rp. 750 000 sampai dengan Rp. 1.000.000, tergantung hasil kesepakatan dengan orang tua.
Tata kelola
·           Perguruan Adzkia berbeda dengan Ar Risalah. Perguruan Ar Risalah menerapkan sistem boarding school yang membutuhkan ibu dan bapak asuh.
·           Dari segi struktur organisasi ada pimpinan secara umum sama, yaitu sama-sama punya Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah dan pegawai administrasi.
Tata kelola
·           Perguruan Adzkia hanya menerapkan sistem full day yang hanya membutuhkan guru pembimbing.
·           Dari segi struktur organisasi ada pimpinan sekolah secara umum sama, yaitu sama-sama punya Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah dan pegawai administrasi.




[1] Sejarah Berdirinya SMP IT Adzkia. http://smpiadz.blogspot.com. (diakses: 15 Desember 2011)
[2] Ibid
[3] Ibid
[4] Hendrizal, Hasil Wawancara, (Tanggal: 19 November 2011)
[5] Tentang Ar-risalah, http://perguruanarrisalah.wordpress.com, (diakses: 15 Desember 2011)
[6] Ibid
[7] Ibid
[8] SMP IT Adzkia, http://www.diknas-padang.org, (diakses: 15 Desember 2011)
[9] Sejarah Berdirinya SMP IT Adzkia, http://smpiadz.blogspot.com, (diakses: 15 Desember 2011)
[10] SMP IT Adzkia, http://www.diknas-padang.org, (diakses: 15 Desember 2011)
[11] SMP Ar Risalah, http://www.diknas-padang.org, (diakses: 15 Desember 2011)
[12] Visi&Misi, http://perguruanarrisalah.wordpress.com, (diakses: 15 Desember 2011)
[13] Ibid
[14] Budi Santoso, Hasil wawancara, (Tanggal: 9 Oktober 2011)
[15] Sejarah Berdirinya SMP IT Adzkia, http://smpiadz.blogspot.com, (diakses: 15 Desember 2011)
[16] Ibid 
[17] Ibid
[18] Emilia, Hasil Wawancara, (Tanggal: 2 Desember 2011)
[19] Sudirman, Hasil Wawancara, (Tanggal: 2 Desember 2011)

DAFTAR RUJUKAN

Sejarah Berdirinya SMP IT Adzkia. http://smpiadz.blogspot.com, diakses: 15 Desember 2011

Hendrizal, (2011), Hasil Wawancara, Tanggal: 19 November 2011

Tentang Ar-risalah, http://perguruanarrisalah.wordpress.com, diakses: 15 Desember 2011

SMP IT Adzkia, http://www.diknas-padang.org, diakses: 15 Desember 2011

SMP Ar Risalah, http://www.diknas-padang.org, diakses: 15 Desember 2011

Visi&Misi, http://perguruanarrisalah.wordpress.com, diakses: 15 Desember 2011

Budi Santoso, (2011), Hasil wawancara, Tanggal: 9 Oktober 2011

Emilia, (2011), Hasil Wawancara, Tanggal: 2 Desember 2011

Sudirman, (2011), Hasil Wawancara, Tanggal: 2 Desember 2011